Apapun Film Sinetronnya, Tetap Dia polisinya, Inilah Profesi asli Masran Sadindro

0
232
Apapun Film Sinetronnya, Tetap Dia polisinya, Inilah Profesi asli Masran Sadindro
Apapun Film Sinetronnya, Tetap Dia polisinya, Inilah Profesi asli Masran Sadindro

Ingat Masran Sadindro? Pria yang hampir selalu berperan sebagai polisi di berbagai sinetron, hingga muncul kalimat, ‘Terserah sinetron apa pun, dia polisi.’

Belakangan terungkap bahwa profesi aslinya jauh dari polisi.

Demikian daftar fakta Masran Sadindro, pria yang kerap berperan sebagai polisi di sinetron.

Masran Sadindro menjadi viral karena perannya dalam sinetron.

Masran Sadindro sering berperan sebagai polisi.

Tak hanya satu sinetron, ia sudah berkali-kali berperan sebagai polisi di hampir semua sinetron.

Padahal, dulu muncul kalimat ‘apapun sinetronnya, dia pasti polisi’.

Masran dalam satu frame dengan Aditya Zoni, Susan Sameh, Rommy Sulastyo dalam sinetron Hati Yang Memilih (Youtube RCTI)
Nama Masran Sadindro sempat menjadi perbincangan di kalangan netizen pada tahun 2018 lalu.

Awalnya ada review tentang dia di halaman Facebook.

Sebuah akun memposting video Masran memainkan perannya sebagai polisi

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Brilio Video Indonesia pada 16 Oktober 2018.

Video itu berjudul: Apapun sinetronnya, Pak Masran adalah polisi.

Video tersebut juga menjadi topik perbincangan di grup Facebook lokal Belitung.

Jadi siapakah Masran?

Merujuk informasi dalam video tersebut, diketahui bahwa Masran adalah pria kelahiran Belitung, 12 Maret 1959.

Selain menjadi seniman sinetron, Masran juga menjadi guru seni budaya di SMK Islam Bahagia, Jakarta Barat.

Posbelitung.co kemudian mencoba mencari tahu lebih banyak tentang informasi ini.

Hasilnya akan disajikan dalam bentuk 5 fakta tentangnya di bawah ini: Situs Resmi PerkasaJitu

  1. Lahirnya Desa Selinsing

Masran adalah pria kelahiran Desa Selinsing, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Seperti diketahui, Kecamatan Gantung juga menjadi kampung halaman novelis Laskar Pelangi Andrea Hirata dan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Masran kini tinggal di Jakarta Utara bersama istrinya yang berasal dari Jepara.

Kini Masran berstatus bukan lagi bapak, tapi juga kakek nenek karena diketahui kini ia memiliki dua orang cucu.

“Dia saudara istri saya, asal Selinsing jarang pulang ke Belitung, karena sibuk,” kata Rudy Sastra kepada posbelitung.co, Selasa (23/10/2018).

Rudy adalah kakak ipar Masran yang kini menjabat sebagai PNS di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.

  1. Menelepon Pak Anjang

Masran adalah anak dari keluarga Melayu Belitung.

Ayahnya bernama Sahidin dan meninggal pada tahun 80-an.

Sedangkan ibunya, Rohana, meninggal pada 2016 lalu.

Seperti kebanyakan keluarga Melayu Belitung, setiap anak ketika besar nanti akan mendapatkan gelar kekerabatan.

Misalnya, anak laki-laki tertua atau tertua dipanggil Pak Long dan anak perempuannya adalah Mak Long.

Sedangkan yang termuda bernama Busu.

Masran memiliki saudara kandung yang banyak.

Kakak ipar Rudy lupa menyebutkannya satu per satu.

Namun yang jelas di keluarganya, Masran dijuluki Pak Anjang.

Biasanya gelar ini diberikan kepada anak yang berada diantara anak tertua dan bungsu, dan memiliki ciri-ciri bertubuh tinggi dibandingkan saudara kandung lainnya.

Ya, mungkin karena posturnya yang tinggi itulah yang membuat Masran dipandang cocok untuk memerankan sosok polisi dalam sinetron.

Tuan Anjang hehe.

  1. Mainkan Beberapa Adegan

Masran telah memainkan banyak adegan di banyak sinetron.

Jadi wajar saja kalau ada yang bilang “Apapun sinetronnya Pak Masran itu polisi”.

Penampilannya dalam satu adegan tidak hanya mengisi setting, tapi juga berdialog dengan karakter sinteron utama.

Salah satu contohnya dapat ditemukan dalam video sinetron Hati Yang Memilih berikut ini:

Seperti contohnya dalam sinetron Cinta Yang Hilang bulan ini.

Masran tampaknya memainkan adegan interogasi dengan dialog panjang berikut:

Memainkan peran polisi tentu tidak lengkap tanpa senjata.

Dan tentu saja Pak Masran sudah melakukannya.

Contohnya pada rangkaian Buyung Upik berikut ini:

Memainkan peran polisi tentu tidak lengkap tanpa senjata.

Dan tentu saja Pak Masran sudah melakukannya.

Contohnya pada rangkaian Buyung Upik berikut ini:

Salah satu contohnya seperti dalam sinetron Bintang di Hati Ku berikut ini:

  1. Guru yang Bangga

Seperti disebutkan sebelumnya, Pak Masran juga berprofesi sebagai guru.

Kiprahnya sebagai guru pun tak kalah berkilau.

Seorang mantan siswa biasa memberikan kesaksian di akun Instagram.

Mantan mahasiswa tersebut merupakan pemilik akun IG @kak_eliiiii yang dikutip di awal tulisan ini.

Berikut postingan lengkapnya: Situs Resmi NgamenJitu

“Apapun sinetronnya, dia pasti polisi haha ​​#gurugue

Temui dia Bpk. Masran, saya senang banget sama alem2 nya haha ​​katanya eli pintar, ketua OSIS cantik juga.

Padahal sering telat pakain baju kurang rapi sekolah sering pakai sendal, suka kicau juga

Jaga kesehatan pak Politron: sinetron polisi hehe

Pelajaran yang bisa diambil: ingat kebaikan seseorang, bukan buruk yang kita ingat!

Bangga punya guru seperti dia, jaga kesehatan pak

polisisinetron #dagelan #ngakakkocak #lol #guru “

  1. Akhirnya Adegan Menangkap ‘Anak Belitung’
    Fakta kelima ini cukup menarik, guys! Situs Resmi Ngamen4d

Dari sekian banyak adegan penangkapan dalam sinetron, mungkin ini pertama kalinya Pak Masran menangkap seseorang dari Belitung.

Momen tersebut terjadi dalam sinetron Anak Langit episode 457-458 yang tayang di SCTV.

Di episode ini, tokoh antagonis Rimba akhirnya ditangkap polisi dalam sebuah penggerebekan.

Pak Masran, yang biasa dipanggil Dimas, tampak memimpin kepolisian.

Singkatnya, penyerbuan itu berhasil, dan Tuan Masran-lah yang segera menangkap Rimba.

Facebook Comments