Kencing Lebih Dari 8x Sehari ? Bisa jadi Stroke Sampai Batu Ginjal

0
296
Kencing Lebih Dari 8x Sehari ? Bisa jadi Stroke ataupun Batu Ginjal
Kencing Lebih Dari 8x Sehari ? Bisa jadi Stroke ataupun Batu Ginjal

Apakah Anda buang air kecil lebih dari delapan kali sehari? Bisa jadi itu tanda penyakit serius, cek di sini.

Tahukah Anda bahwa orang sehat biasanya hanya buang air kecil atau kencing enam hingga delapan kali sehari.

Lalu, bagaimana jika seseorang buang air kecil lebih dari delapan kali sehari? Apa masih normal? Cek Disini Bandar Online Terbesar dan terpercaya Semar4d

Beberapa kondisi bisa menyebabkan seseorang buang air kecil berlebihan, atau lebih dari tiga liter per hari.

Dalam dunia medis, sering buang air kecil dengan frekuensi buang air kecil lebih dari delapan kali sehari, atau lebih dari tiga liter sehari disebut poliuria.

Launching Medical News Today, penyebab utama seringnya buang air kecil adalah karena terlalu banyak minum.

Konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi, coklat, soda, dll juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Asupan berkafein bersifat diuretik, atau dapat mendorong cairan keluar dari tubuh. Cek Disini Bandar togel terpercaya Jitu100

Selain itu, konsumsi obat-obatan dan minuman beralkohol dapat menyebabkan Anda sering buang air kecil.

Di luar kondisi tersebut, sering buang air kecil bisa menjadi gejala penyakit tertentu. Berikut ini penyebab sering buang air kecil bisa menjadi gejala penyakit apapun:

  1. Sembelit

Penyebab sering buang air kecil bisa dipengaruhi oleh kondisi sembelit atau sembelit.

Melansir Web MD, sembelit membuat usus kenyang dan mendorong kandung kemih ke bawah, sehingga penderita akan sering buang air kecil. Cek disini Bandar Togel aman dan terpercaya Togel100

Dalam jangka panjang, sembelit juga dapat melemahkan otot dasar panggul yang mengontrol usus dan kandung kemih.

  1. Infeksi Saluran Kemih

Penyebab sering buang air kecil adalah karena infeksi saluran kemih.

Infeksi bakteri dapat menyerang ginjal, kandung kemih, atau saluran kemih.

Setelah terinfeksi, kandung kemih bisa membengkak dan sulit menahan banyak kencing.

Tak hanya kesulitan buang air kecil, gejala infeksi saluran kemih lainnya adalah air seni yang keruh, berdarah, dan berbau tidak sedap.

Selain gejala di atas, penderita infeksi saluran kemih juga bisa mengalami demam, menggigil, mual, dan nyeri di bagian samping atau perut bagian bawah.

  1. Prostat

Pria memiliki kelenjar seukuran buah kenari yang disebut prostat.

Kelenjar ini bisa membesar atau membengkak setelah usia 25 tahun.

Prostat yang membesar membuat aliran urin terasa lemah dan tidak merata.

Sehingga, penderita prostat seringkali merasa sering buang air kecil dan sulit menahan kencing.

  1. Radang vagina

Vaginistik atau radang vagina yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, dan virus.

Vaginitis juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, perubahan hormonal, efek kimiawi, atau alergi pakaian tertentu.

Selain sering buang air kecil, gejala vaginistik lainnya adalah vagina gatal dan panas saat buang air kecil.

Selain itu, vaginisme juga ditandai dengan keluarnya cairan berbau dari organ kewanitaan.

  1. Otot panggul melemah

Penyebab lain dari seringnya buang air kecil adalah otot panggul di perut bagian bawah melemah atau kendor.

Otot panggul bisa melemah akibat kehamilan, persalinan, atau kandung kemih meninggalkan posisi normalnya.

Otot panggul juga bisa melemah saat uretra atau saluran kemih mengendur.

  1. Diabetes

Sering buang air kecil juga bisa menjadi gejala diabetes.

Ginjal penderita diabetes mencoba menyaring kelebihan gula, tetapi tidak berhasil. Dengan demikian, gula menumpuk di urin.

Kondisi ini membuat penderita diabetes sering buang air kecil. Sering buang air kecil juga bisa menjadi tanda awal diabetes melitus.

Tak hanya diabetes melitus, diabetes insipidus juga membuat penderitanya sering buang air kecil.

Dalam sehari, penderita penyakit ini bisa buang air kecil sebanyak 15 liter sehari atau lima kali lebih banyak dari intensitas buang air kecil normal.

Diabetes insipidus membuat tubuh tidak cukup memproduksi hormon vasopresin.

Hormon ini bertanggung jawab memberi tahu ginjal untuk melepaskan air ke dalam tubuh saat tubuh membutuhkannya.

Selain sering buang air kecil, gejala diabetes insipidus termasuk kelelahan, mual, kebingungan, dan rasa haus yang ekstrem.

  1. Sindrom nyeri kandung kemih

Sistitis interstisial atau sindrom nyeri kandung kemih membuat penderitanya ingin sering buang air kecil tetapi urinnya tidak banyak mengalir.

Selain sering buang air kecil, gejala lain dari sindrom nyeri kandung kemih adalah nyeri di perut bagian bawah.

Rasa sakitnya bertambah parah saat digunakan untuk buang air kecil atau berhubungan seks.

Nyeri kandung kemih dapat terjadi jika jaringan kandung kemih membengkak dan sangat sensitif.

  1. Penyakit batu ginjal

Sering buang air kecil juga bisa menjadi gejala penyakit batu ginjal.

Mineral dan garam bisa membentuk batu-batu kecil di ginjal.

Penderita batu ginjal juga bisa merasakan keinginan untuk sering buang air kecil, namun hanya sedikit urine yang keluar.

Selain sering buang air kecil, gejala batu ginjal lainnya termasuk mual, demam, menggigil, dan nyeri yang bisa menjalar ke selangkangan.

Penyebab batu ginjal bisa karena berat badan berlebih, dehidrasi, pola makan berprotein tinggi, dan faktor keturunan.

  1. Stroke

Stroke terkadang dapat merusak saraf yang mengontrol kandung kemih.

Akibatnya penderita stroke bisa buang air kecil berlebihan, atau sering buang air kecil namun jumlah urine yang keluar sedikit.

Selain stroke, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, dan penyakit otak lainnya memiliki efek yang serupa.

  1. Tumor di sekitar kandung kemih

Dalam beberapa kasus, penyebab sering buang air kecil berkaitan dengan tumor di sekitar kandung kemih.

Gejala tumor di sekitar kandung kemih antara lain darah dalam urin, benjolan di perut bagian bawah, dan nyeri saat buang air kecil.

Konsultasikan ke dokter bila sering buang air kecil disertai dengan beberapa gejala di atas.

Untuk mengetahui penyebab pasti seringnya buang air kecil, dokter terlebih dahulu mengambil riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.

Selain itu, ada juga rangkaian pemeriksaan melalui sistoskopi (pemeriksaan bagian dalam kandung kemih), pemeriksaan neurologis, dan USG.

Facebook Comments