Tiga dari lima warga yang mengajukan gugatan class action terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait dengan banjir di awal tahun retret. Jakarta 2020 anggota tim Advokasi Banjir Azas Tigor Nainggolan menyatakan bahwa ketiganya telah mundur karena tekanan dari orang tak dikenal sebelum sidang perdana. Ovobetting
“Apa tekanannya? Dalam bentuk pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang tertentu di daerah mereka, mereka ditanyai mengapa mereka menyalip Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam peristiwa banjir kemarin, mengapa pergi langsung ke pengadilan,” kata Tigor kepada Distrik Jakarta Pusat Pengadilan pada hari Senin, 3 Februari 2020.
Karena pertanyaan itu, Tigor mengatakan bahwa tiga penggugat yang mewakili wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat khawatir tentang kondisi mereka. Sehingga pada sidang perdana hari ini, mereka tidak ada. Sementara dua perwakilan penggugat dari Jakarta Pusat dan Jakarta Utara memenuhi panggilan. Situs Betting Terpercaya
Tigor dan timnya meminta majelis hakim dua minggu untuk menanyakan kembali kesediaan perwakilan tiga penggugat. Jika mereka tidak lagi senang, mereka berencana untuk menggantinya dengan orang lain.
Tigor juga mengatakan bahwa pengunduran diri dari tiga perwakilan memiliki potensi untuk mengubah materi gugatan. Termasuk, nilai gugatan yang diminta sebelumnya adalah Rp 43,32 miliar. Perubahan potensial dalam nilai gugatan itu juga secara singkat diminta oleh Anggota Biro Hukum Pemerintah DKI Jakarta Haratua Purba selama persidangan.
“Karena pengunggatnya berubah maka materinya harus berubah,” kata Tigor. Situs Poker IDN Terbaru 2020
Gugatan class action diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 9 Januari. Sebanyak 243 orang dimasukkan dalam daftar penggugat yang disusun oleh Tim Advokasi Banjir Jakarta 2020. Nilai kerugian yang termasuk dalam gugatan adalah Rp 43 miliar.
