Larangan mudik Lebaran 2021 diabaikan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Link Alternatif Daftar Login Semar 4d Terbaru 2021
Dimana diketahui bahwa pemerintah Indonesia telah mengeluarkan larangan mudik lebaran dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
Namun, masih banyak orang yang nekad pulang, meski dengan cara yang tidak wajar.
Berikut 5 tindakan nekat pemudik di tengah pencekalan yang dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber:
- Mendobrak Barikade Kurungan Kedungwaringin
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam Ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor berhasil menerobos barikade Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, Minggu (9/5/2021) pukul 22.40 WIB. () Link Alternatif Daftar Login JituSeratus 53 Pasaran No Diskon
Ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor nekat menerobos barikade pemblokiran Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, Minggu (9/5/2021) pukul 22.40 WIB.
Bahkan sepeda motor pun nekat melawan arus melewati pos pemblokiran yang dijaga aparat gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Kapolsek Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan menjelaskan, petugas sudah berusaha keras untuk menghalau para pemudik di titik isolasi Kedungwaringin. Situs Bandar Togel Seratus Terbesar Di Indonesia
Namun, banyaknya sepeda motor yang nekat dengan arah membuat arus kendaraan tidak bisa bergerak.
“Untuk mengurai kemacetan kami buka pos penyekat,” ujarnya.
Petugas kewalahan karena kemacetan parah yang diakibatkan oleh sepeda motor sepanjang 5 kilometer (km) tersebut.
Petugas awalnya meminta untuk membalikkan para pemudik yang ‘mengomel’ namun hal ini tidak dihiraukan, bahkan para pemudik tersebut menerobos masuk melalui pos penjagaan.
Diberitakan Wartakotalive.com, bahkan ada pemudik yang juga bertekad melawan arus.
Hingga akhirnya polisi membuka barikade, agar keadaan tidak semakin parah.
- Satu Keluarga 6 Hari Jalan Kaki ke Bandung
Foto dari netizen yang memotret pasangan suami istri Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar, Kamis (6/5/2021). Suami istri yang menggendong kedua anaknya yang masih balita ini nekat berjalan kaki dari Gombong (Jawa Tengah) ke Soreang Bandung untuk pulang ke kampung halamannya karena di-PHK di tempat mereka bekerja di sebuah usaha penganan rumahan di Jakarta. Gombong. (ist)
Sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan dua orang anak bertekad untuk pulang dengan berjalan kaki dari Gombong ke Bandung.
Dani (38) dan istrinya Masitoh Aninur Lubis (36), kedua anaknya yang masih balita, Manpa (3 tahun 8 bulan) dan Hanum (1 tahun 5 bulan), bahkan menghabiskan waktu 6 hari untuk kembali ke kampung halamannya ke Bandung.
Ini harus dilakukan karena tidak ada biaya yang cukup.
Untuk mudik mereka hanya membawa Rp. 120 ribu.
Warga Soreang juga tidak punya uang setelah dipecat dari tempat kerjanya.
Dikutip dari TribunJabar.com, Dani dan keluarganya diberangkatkan dari Gombong Minggu (2/5/2021) sore.
Jumat (7/5/2021) sore sebelum Jumat, Dani dan keluarganya tiba di Jl Ahmad Yani, Lingkungan Bolenglang, RT 03/05, Ciamis.
Mereka berteduh di bawah pohon rindang di sisi selatan jalan raya.
Kondisi mereka cukup lusuh karena perjalanan mereka yang jauh.
Mereka menggunakan sandal jepit yang juga lusuh.
“Begitulah setiap hari, kalau capek langsung berhenti. Lalu lanjutkan perjalanan lagi,” kata Dani.
- Pemudik dari arah Jakarta dibobol pos pemblokiran
Tangkapan layar para pemudik tersebut diduga lolos dari pemblokiran Jalur Pantura, perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang pada Jumat (7/5/2021) malam. (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)
Aksi nekat para pemudik yang membobol posko juga terjadi pada Minggu (8/5/2021).
Di mana ratusan pemudik melewati posko isolasi di Bundaran Kepuh, kejadian itu viral di media sosial.
Kasatlantas Polres Karawang, AKP Rizky Adi Saputro, mengatakan peningkatan pemudik yang signifikan terjadi pada dini hari.
Dikutip dari GridOto.com, pihaknya juga menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 00.05 WIB hingga 00.15 WIB.
Menurut dia, pemudik tersebut datang dari arah Jakarta dan melintasi Jalur Arteri Pantura.
“Sekitar 500 sepeda motor diusir sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Tapi mereka lolos,” jelasnya.
- Bersembunyi di sela-sela sepeda motor yang dibawa truk
Polres Tangerang menemukan 10 pemudik bersembunyi di antara sepeda motor yang dibawa truk di Pos Pemblokiran Gerbang Tol (GT) Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat (7/5/2021). (Tribun Jakarta)
Sepuluh pemudik bersembunyi di antara sepeda motor yang dibawa truk di Pos Pemblokiran Gerbang Tol (GT) Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan, proses pemblokiran dilakukan pada Jumat (7/5/2021) tengah malam.
Alhasil, sopir truk itu dikenai sanksi gesekan karena menyelundupkan 10 pemudik.
“Dengan Pasal 303 juncto Pasal 137 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan,” kata Wahyu, dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca Juga: Kisah Simon McMenemy Saat Digerebek Karena Mudik di Solo, Begini Kronologinya
Sepuluh penumpang yang melanggar aturan mudik tersebut kemudian dikumpulkan data.
Petugas juga memberikan masker kepada pengemudi dan 10 penumpang untuk pendidikan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Setelah itu, lanjut Wahyu, petugas memberikan pelayanan kendaraan kepada penumpang untuk melanjutkan perjalanan menuju Serang.
“Kesepuluh penumpang tersebut diperbolehkan pulang menggunakan moda transportasi yang ditemukan petugas,” kata Wahyu.
- Bersembunyi di bak truk
Sebuah keluarga dari Jakarta pulang ke Ponorogo dengan bersembunyi di belakang truk. Untuk mengelabui petugas mereka memasang terpal di bagian belakang truk. Namun, mereka ditangkap di pintu keluar Tol Ngawi. (KOMPAS.COM/SUKOCO) ()
Dikutip dari Surya.co.id, 10 pemudik yang bersembunyi di dalam truk bernomor polisi G 8186 OF ini akhirnya berhasil ditangkap petugas.
Petugas gabungan mencegat mereka di pintu keluar tol Ngawi.
Polda Ngawi, Jawa Timur akhirnya memulangkan 10 pemudik tersebut.
Kapolsek Ngawi AKBP I Wayan Winaya mengatakan, sepuluh pemudik yang berani naik truk tersebut dipulangkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo.
Sedangkan truk G 8186 OF dan 2 sepeda motor masih dalam pengamanan.
Dari hasil pemeriksaan, di bagian belakang truk, pengemudi menyembunyikan keluarganya dengan menutupi truk dengan terpal.