Australia Barat – Karena keraguan tentang keakuratan data mengenai virus korona di Indonesia, pemerintah negara bagian Australia Barat, Australia mengirimkannya pada semua kedatangan dari Bali. Ovopoker
Kepala Menteri Australia Barat Mark Gowan mengadakan pertemuan di sela-sela pertemuan Perdana Menteri Scott Morrison dengan para pemimpin negara mengenai virus corona di Sydney. Situs Betting Terpercaya
Menurut Mark Gowan, Indonesia melaporkan lebih sedikit angka yang lebih kecil dari angka aktual atau kurang pelaporan. Situs IDN Poker Terbaru 2020
Karena itu, katanya, pemerintah Australia harus mengambil tindakan. “Kerugian saya mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir,” katanya, seperti dikutip ABC Indonesia, Minggu (15/3/2020).
“Jelas ada laporan di Indonesia. Kami perlu mendapatkan saran yang tepat dan segera mengambil langkah lebih jauh,” kata Gowan.
Kepala bidang medis (kepala petugas kesehatan) Australia Barat Dr. Andrew Robertson juga menyampaikan hal yang sama.
“Saya sangat mempertimbangkan bahwa warga akan benar-benar mempertimbangkan bepergian ke Indonesia,” katanya.
“Dan kami juga sadar akan adanya pandemi global, jika Anda tidak sehat, asuransi tidak akan menyetujui Anda,” katanya.
“Anda harus menemukan cara Anda sendiri bagaimana bertahan hidup di Bali dalam kondisi yang tidak sehat,” kata Dr. Robertson.
Pernyataan ini muncul bersamaan dengan laporan lima kasus positif di Australia Barat pada Jumat (13/3/2020). Jumlah kasus di sana sudah mencapai 41 orang, salah satunya akhirnya mati.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Australia Barat Paul Papalia meminta uang untuk Bali.
Papalia menyarankan agar warga Australia Barat berlibur di negara itu sendirian untuk membantu pengeluaran yang berhasil sejak virus korona pecah.
Lima Orang Lagi Positif
Dalam sebuah wawancara dengan Radio ABC, Dr. Robertson mengatakan pihak berwenang di Australia Barat memeriksa 800 hingga 1000 orang setiap hari, baik di praktek dokter umum dan klinik COVID-19 yang baru dibuka.
Lima orang dinyatakan positif pada Kamis malam.
“Jumlah ini sebenarnya kecil dari mereka yang telah menjalani tes. Mereka yang positif berasal dari luar negeri,” jelas Dr. Robertson.
Dia mengatakan sejauh ini klinik COVID yang ada telah dikuasai oleh orang-orang yang akan menjalani tes. Beberapa dari mereka bahkan disuruh pulang.
“Banyak yang datang ke sini sebenarnya tidak perlu diuji,” katanya.
“Kami menolak lebih dari 50 persen dari mereka yang datang ke klinik COVID, karena mereka tidak memenuhi kriteria,” jelasnya.
Dia mengatakan, ini menunjukkan jumlah keprihatinan di masyarakat, tetapi telah menciptakan beban berlebihan pada layanan patologi.
[…] Wabah Virus Corona Bikin Australia Cemas Soal Penerbangan dari Bali Facebook Comments […]
Comments are closed.