Viral di media sosial, pernikahan di Sragen ini mendapat buket bunga, namun ucapannya membuatnya malu. Link Daftar JituSeratus
Dalam merangkai bunga, sebenarnya pengirim memungut pembayaran uang arisan.
“Senang menikah dengan saudara perempuan Mia Wida.
Nikmati uang haram 1 Milyar hasil arisan nilep.
Kapan Anda dibayar shay.
Anggota arisan By Wida, “baca teks tertulis.
Foto karangan bunga yang tidak biasa ini menjadi viral setelah diposting di Instagram pada 23 Desember 2020.
Adalah Irene Junitasari (21) yang memposting foto tersebut di akun Instagram miliknya.
Irene mengaku kesal karena merasa tertipu oleh arisan yang menggembung.
Pengurus arisan adalah kerabat pengantin perempuan yang sudah berkeluarga.
Irene mengaku ikut arisan tahun lalu.
“Awalnya saya ikut arisan karena kakak saya,” ujarnya, Selasa (5/1/2021).
Menurutnya, selama arisan uang yang dikeluarkannya sekitar Rp. 17 juta.
Namun, uang yang digelapkan kakaknya mencapai Rp. 1 Milyar.
“Uang Rp 1 miliar itu dari semua anggota, tapi saya tidak tahu jumlah orangnya,” ujarnya. Link Daftar TogelSeratus
Irene merasa ada yang tidak beres dengan arisan itu ketika grup WhatsApp yang berisi anggota arisan itu tiba-tiba terkunci.
“Setelah grup itu dikunci, semua anggota di dalamnya dikeluarkan satu per satu,” ujarnya.
Peristiwa itu terjadi pada Agustus 2020.
Berawal dari situ, seluruh anggota arisan mulai khawatir dengan uang yang telah mereka keluarkan.
Mereka juga berusaha mencari kejelasan terkait uang yang dibawa pengelola arisan.
“Kami sudah berulang kali mengunjungi rumahnya dan meminta klarifikasi di mana uang kami,”
“Tapi saat di rumahnya jawabannya kurang memuaskan dan terkesan kabur. Bahkan kita terusir,” jelasnya.
Karena belum mendapat kejelasan, mereka melapor ke Polres Sragen pada November 2020.
Buket pernikahan viral di Sragen. Bentuk kekesalan anggota bodong arisan (Instagram / irenejunitas)
“Sampai saat ini laporan kami masih berjalan,” ujarnya.
Irene mengatakan bahwa keluhan mereka diunggah di media sosial Desember lalu dan akhirnya viral. Link Daftar Belijitu
“Setelah viral dan kami laporkan ke polisi, kemudian pengelola arisan menunjukkan tata krama yang baik,” imbuhnya.
Namun bentuk pertanggungjawabannya dinilai kurang memuaskan.
“Masak mau menukar uang dengan mencicil Rp 20.000. Bukan itu yang dia katakan kepada semua anggota arisan,” ujarnya.
Merasa kesal dengan arisan yang belum terselesaikan, para anggota arisan pun berinisiatif mengirimkan rangkaian bunga tersebut.
Karangan bunga dikirim pada upacara pernikahan pemrakarsa arisan.
Pernikahannya 23 Desember 2020. Para member mengatur untuk mengirim karangan bunga, “kata Irene.
Arisan Bodong Bikin Solo Galau
Secara terpisah, aparat Polri di Solo melakukan kajian mendalam terhadap kasus arisan online dengan kerugian Rp. 1 Milyar.
Pelapor berinisial DM (21) adalah perempuan asal Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Kasat Reskrim Polres Solo AKP Purbo Adjar Waskito mengatakan sudah ada laporan seperti itu.
“Kami sudah menerima laporannya,” jelasnya.
Purbo mengaku belum bisa memberikan banyak informasi terkait kasus tersebut.
“Kami sedang menyelidiki,” kata Purbo, Kamis (24/12/2020).
Sementara itu, laporan penipuan investasi arisan online telah dimuat pada 7 Desember 2020.
Korban penipuan investasi arisan online, Shinta Suryaningrum, mengaku sudah melaporkan barang bukti saat melapor.
Salah satunya adalah bukti transfer dan screenshot.
“Bukti transfer dan sejumlah screenshot adalah bukti yang kami lampirkan,” kata Shinta kepada TribunSolo.com, Rabu (23/12/2020).
Pemanggilan sejumlah anggota yang menjadi korban penipuan investasi akan segera dilakukan Polda Solo.
Mereka kemudian dimintai informasi terkait penipuan investasi yang ditawarkan DM kepada para korbannya.
Versi Korban dari Kronologi Peristiwa
Sebelumnya, gara-gara teman SMK, ratusan orang tertarik menjajal investasi palsu yang ditawarkan, DM (21), perempuan asal Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Tawaran tersebut disampaikan pelaku di grup Whatsapp yang awalnya merupakan grup arisan online.
Shinta bahkan tak berpikir panjang dan langsung menjajal tawaran pelaku.
Pelaku menawarkan uang yang diinvestasikan akan dikembalikan
Tidak sempat mencari informasi. Langsung tergiur dan percaya modal karena teman-teman dari SMK, kata Shinta.
“Karena saya tahu, saya coba ikut Rp 1 juta dulu. Itu untuk mencoba dan saya sudah kembali dalam waktu singkat,” imbuhnya.
Cepatnya pencairan uang membuat Shinta semakin percaya diri untuk lebih banyak menginvestasikan uangnya.
Apalagi banyak teman SMK yang dikenalnya juga ikut penawaran DM.
“Uang itu katanya akan dirotasi ke beberapa dari kita