Keluarga Presiden Jokowi Tidak Masuk Periotas Terima Vaksin Covid-19? Ini Ungkapan Pihak Istana

0
239
Keluarga Presiden Jokowi Tidak Masuk Periotas Terima Vaksin Covid-19? Ini Ungkapan Pihak Istana
Keluarga Presiden Jokowi Tidak Masuk Periotas Terima Vaksin Covid-19? Ini Ungkapan Pihak Istana

Tenaga kesehatan dan petugas layanan masyarakat menjadi prioritas untuk tahap pertama injeksi vaksin Covid-19. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan keluarga presiden bukan prioritas. Bandar Togel Terpercaya 2021 Bagong4d

Heru Budi Hartono mengatakan keluarga inti Presiden Jokowi akan divaksinasi masuk kategori rakyat biasa.

Menurut Heru, keluarga inti Jokowi baru akan mendapat vaksin Covid-19 sekitar Mei atau Juni sesuai urutan prioritas. Apalagi bagi Gibran, putra sulung yang terpilih menjadi Walikota Surakarta, akan menjadi domain Pemerintah Kota Solo.

“Untuk keluarga presiden misalnya Mas Gibran yang sudah terpilih tentunya domain Pemkot Solo dan keluarga dengan jadwal kebutuhan yang sudah ditentukan sebagai masyarakat,” kata Heru saat dikonfirmasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1/2021).

Heru menyampaikan, pihak yang mungkin mendapat prioritas vaksinasi adalah anggota Istana yang mendampingi Jokowi dalam kesehariannya.

“Sesuai dengan regulasi yang ada, tentunya yang diutamakan adalah yang paling dekat dengan Presiden yang sehari-hari ada,” kata Heru di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/1/2021).

Orang-orang terdekat Presiden, kata Heru, misalnya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Kemudian, beberapa anggota Sekretariat Presiden seperti Heru sendiri. Kemudian, Panglima Pasukan Keamanan Presiden (Paspampres), hingga Sekretaris Militer.

Vaksinasi Presiden Jokowi dilaksanakan pada Rabu (13/1/2021) pagi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Jokowi menjadi orang Indonesia pertama yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.

Wapres Maruf Amin Belum Vaksinasi Sinovac, Ini Penjelasan Menkes

Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi, ditandai dengan penyuntikan vaksin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/1/2021).

Vaksin yang digunakan pada vaksinasi tahap pertama merupakan vaksin buatan Sinovac yang bekerjasama dengan PT Bio Farma di Bandung.

Tak hanya Presiden, sejumlah tokoh penting, lintas agama, dan lintas profesi pun turut serta dalam program vaksinasi pertama bersama Jokowi.

Namun pada vaksinasi tahap pertama ini, Wakil Presiden Ma’ruf Amin tidak ikut disuntik dengan vaksin Sinovac.

Juru bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, vaksinasi untuk wakil presiden masih menunggu vaksin khusus.

Pasalnya, vaksin buatan Sinovac diberikan kepada orang dengan rentang usia 18-59 tahun. Bandar Togel Terpercaya 2021 Perkasa Jitu

Sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kini berusia 77 tahun.

“Kalau ada vaksin ya, tidak ada vaksin untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun,” ujarnya, seperti dilansir Tribunnews.com, Selasa (12/1/2021).

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan vaksin Sinovac tidak digunakan untuk orang yang berusia di atas 60 tahun.

Budi menjelaskan, dalam uji klinis tahap ketiga yang digelar di Bandung, vaksin Sinovac yang diimpor dari China tidak diuji dalam kurun waktu 60 tahun ke atas.

Dengan demikian, keamanan pengguna vaksin pada usia tersebut belum dapat dipastikan.

Berbeda dengan Sinovac di Brazil yang sudah diujicobakan untuk orang berusia 60 tahun ke atas sehingga saat vaksinasi juga bisa menyasar para lansia.

“Vaksin Sinovac yang masuk direkomendasikan oleh ITAGI kepada BPOM dan Kementerian Kesehatan untuk rentang usia 18-59 tahun.”

“Kenapa begitu? Karena uji klinis tahap tiga di Bandung seperti itu,” kata Menkes saat berbicara di acara The Forum, Kompas TV, Rabu (13/1/2021) malam.

“Sebagai informasi, Sinovac di Brazil sudah diuji hingga usianya sudah di atas 60 tahun, sehingga artinya bisa digunakan di Brazil untuk usia di atas 60 tahun,” lanjutnya. Bandar Togel Terpercaya 2021 Ngamentogel

Menteri Kesehatan Budi GS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, alasan vaksin sinovak tidak digunakan adalah untuk usia di atas 60 tahun.
Lebih lanjut Menkes juga menyampaikan, selain vaksin Sinovac, pemerintah juga akan mendatangkan berbagai vaksin lainnya.

Diantaranya AstraZeneca, Pfizer, Sinopharm, Moderna, dan Novavax.

Nanti untuk orang yang berusia 60 tahun ke atas, vaksinasi akan dilakukan hingga vaksin yang sesuai untuk kelompok tersebut tiba.

Ia meminta masyarakat yang berusia di atas 60 tahun untuk menunggu dan tidak perlu khawatir dengan ketersediaan vaksin.

“Yang saya tahu AstraZeneca dan Pfizer bisa berusia di atas 60 tahun, jadi teman-teman yang sudah di atas 60 tahun masih punya kesempatan, kita tinggal menunggu sampai datangnya vaksin AstraZeneca atau Pfizer,” ucapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang mendapat dosis suntikan vaksin Covid-19.

Suntikan vaksin sinovac dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2021).

Jokowi bersyukur seluruh tahapan awal vaksinasi telah berakhir.

Alhamdulillah pagi ini dilaksanakan dan vaksinasi berjalan dengan baik, ucap Jokowi saat sesi tanya jawab usai menyelesaikan semua tahapan vaksinasi, dikutip dari Sekretariat Presiden.

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac yang disuntikkan ke Presiden dan penerima awal lainnya, sebelumnya telah melalui uji klinis yang ketat dan independen, memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta mendapat fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Presiden mengaku tidak merasakan apa-apa saat disuntik vaksin.

Hanya, dia merasa sedikit perih dua jam setelah disuntik.

“Tidak, saya tidak merasakan apa-apa. Saat disuntik, ya. Tapi setelah dua jam, saya merasa agak sakit,” ujarnya.

Presiden mengomentari petugas yang menyuntikkan vaksin Covid-19 pagi tadi, yakni Prof.Dr.Abdul Muthalib SpPD-KHOM yang tangannya gemetar. Presiden menduga tangan Abdul Muthalib gemetar karena dia orang pertama yang menyuntikkan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, kata Jokowi, orang pertama yang disuntik adalah presiden.

“Mungkin karena ini juga vaksin yang pertama dan mungkin yang disuntik oleh Presiden, apalagi ini juga disiarkan langsung di TV. Jadi mungkin beliau, Prof. dr. Abdul Muthalib sedikit menggigil dan saya melihatnya,” katanya. kata Presiden.

“Tapi, dia dokter yang sangat berpengalaman dan bisa diandalkan. Jadi saat diberi suntikan, tidak sakit sama sekali,” ujarnya.

Kepala Negara menaruh harapan besar dengan program vaksinasi yang diberikan gratis kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo pun meminta bantuan agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam program ini untuk kemaslahatan bangsa.

“Tentunya saya berharap nanti semua masyarakat, semua masyarakat mau divaksinasi karena ini upaya kita agar terbebas dari pandemi. Soal waktunya semua harus bersabar karena akan diatur dan dilaksanakan secara bertahap. Tapi yang pasti vaksin ini gratis, ”kata Presiden.

Terakhir, Presiden kembali mengingatkan kepada semua pihak yang telah menerima vaksin Covid-19 untuk tetap disiplin dalam menjalankan tata tertib kesehatan, yakni memakai masker, rutin cuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari keramaian.

Facebook Comments