Berniat Cek Keputihan, Malah Jadi Korban Pelecehan Dokter, Tak Tau Aksinya Di Rekam

0
244
Berniat Cek Keputihan, Malah Jadi Korban Pelecehan Dokter, Tak Tau Aksinya Di Rekam
Berniat Cek Keputihan, Malah Jadi Korban Pelecehan Dokter, Tak Tau Aksinya Di Rekam

Wanita berusia 22 tahun ini bahkan pernah menjadi korban pelecehan medis saat dirawat. Bagong4D Agen Togel Terpercaya di Indonesia 2021

Kasus ini terjadi di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Diketahui pelakunya adalah DD yang membuka praktik di kawasan Batam Center.

Sedangkan korbannya adalah VR, wanita berusia 22 tahun.

Pelaku DD berhasil ditangkap polisi pada Kamis (15/4/2021), dikutip dari artikel Tribunnews ‘Dokter di Batam Menganiaya Pasien, Korban Keputihan, Pelakunya Malah Bersenang-senang Dengan Fantasi’.

()
DD Dokter yang melakukan aksi bejat di klinik di kawasan Batam Center (TribunBatam / Istimewa)

Kejadian ini bermula ketika VR bermaksud untuk memeriksa bagian dari alat kelaminnya yang mengalami keputihan.

Namun, saat melakukan pemeriksaan dokter berkhayal.

VR mengatakan dokter mengeluarkan alat kontrasepsi untuk dimainkan dengan alat kelaminnya. Link Alternatif Login Dafatar Terbaru Ngamen Togel 2021

Selain itu, DD memainkan alat kelaminnya sendiri hingga tidak menyadari bahwa tindakan tersebut sedang direkam oleh pasien.

Rekaman video tersebut kemudian menjadi bukti polisi menangkap DD.

Check in sebelum tengah malam

Korban diperiksa sebelum tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB, setelah antri sejak pukul 21.20 WIB.

Namun, VR merasa tidak nyaman dengan perawatan dokter di ruang pemeriksaan.

Merasa yang dialaminya tidak biasa, korban berinisiatif mengirimkan rekaman tersebut kepada pacarnya yang sedang menunggu di luar ruang pemeriksaan. Perkasa Jitu Situs Resmi Bandar Togel Hadiah Terbesar

Korban yang tidak terima dengan tindakan tersebut akhirnya melapor ke polisi.

Tersangka pelaku kini telah ditangkap oleh Polres Batam Kota.

Periksa
Kapolresta Barelang, Kombes Yos Guntur saat dikonfirmasi pada Kamis (15/4/2021) membenarkan bahwa anggotanya telah menangkap pelaku.

Menurut dia, laporan tersebut sudah diserahkan ke Polda Batam pada 13 April 2021.

“Ada laporan dari seorang perempuan berinisial VR, korban merasa risih dengan tindakan dokter saat memeriksanya,” jelas Yos Gunutur.

Yos mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penelitian terkait masalah tersebut.

Yang pasti, dokter tersebut sudah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan.

Viral Seorang Wanita Mengaku Menjadi Korban Pelecehan Seksual saat Tes Cepat di Bandara Soetta

Curhatan viral seorang perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual saat tes cepat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Diketahui wanita berinisial LHI itu kemudian menceritakan kejadian tersebut lewat akun Twitternya, @listongs.

Menurutnya, hal itu terjadi saat dia menjalani rapid test di Terminal 3 Bandara Soetta.

Pemerasan dan pelecehan seksual oleh dokter rapid test Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, tulisnya di utas Twitter, Jumat (18/9/2020).

Saat itu, tepatnya pada 13 September 2020, ia hendak terbang ke Nias, Sumatera Utara.

LHI mengaku telah melaporkan apa yang terjadi kepada pihak berwajib.

Ilustrasi tes cepat. (Shutterstock)
Namun karena belum diproses, akhirnya ia memutuskan untuk membagikannya di media sosial.

“Sebenarnya dari kemarin saya mau bikin thread ini bolak-balik, saya takut apa yang terjadi, tapi karena report saya belum diproses, jadi saya baru laporkan ke netizen,” ujarnya lewat Twitter.

Dikutip dari Kompas.com, LHI menceritakan kronologi pelecehan seksual terhadap dirinya.

Ia mengaku datang lebih awal ke bandara untuk melakukan rapid test karena itu syarat untuk terbang.

“Penerbangan saya jam 6 (pagi), saya tidak sempat ke rumah sakit (RS).

Jadi saya sudah di bandara jam 4 pagi, juga mau rapid test di bandara, ”kata LHI kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Ia kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas milik Kimia Farma.

Kronologi LHI yang Mengaku Mengalami Pelecehan Seksual

Usai melakukan rapid test, sesuatu yang tidak terduga dilakukan oleh petugas kesehatan.

Awalnya, petugas tersebut mengatakan hasil rapid test LHI tersebut

Namun, petugas pria tersebut menyarankannya untuk melakukan tes ulang dan menjamin bahwa hasilnya akan dinonaktifkan.

LHI bingung dan merasa ada yang tidak beres, namun tetap mengikuti usulan tersebut.

Ilustrasi pelecehan seksual. (Indianexpress)
Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil non reaktif dan hendak menuju tempat pemberangkatan, ternyata tersangka pelaku mengejar dan mendekatinya.

Di luar dugaan, ternyata petugas tersebut meminta sejumlah uang untuk pernyataan non reaktif yang dikeluarkannya.

Menurut LHI, dirinya merasa diperas oleh petugas rapid test tersebut.

Tak mau ribet, LHI lantas mentransfer Rp. 1,4 juta melalui ponsel ke rekening petugas.

Belum selesai di situ, lelaki itu mencium dan meraba dada LHI.

Ini tiba-tiba membuatnya kaget dan trauma.

Situasi bandara masih sepi, dimana waktu baru menunjukkan sekitar pukul 04.00 WIB, LHI tidak bisa melawan atau berteriak minta tolong.

Setibanya di Nias, LHI mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat.

Namun, polisi setempat menyarankan untuk melapor ke polisi di mana insiden itu terjadi.

“Saya juga sudah menelepon teman saya yang merupakan polisi,” ujarnya seperti dikutip Kompas.com.

Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Khusus)
Polisi Minta Korban Membuat Laporan Resmi

Sementara itu, Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta mengaku belum menerima laporan terkait insiden pelecehan seksual dan pemerasan.

Kepala Bareskrim Polsek Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan belum ada laporan resmi hingga Jumat (18/9/2020).

Alex pun meminta pemilik akun Twitter yang menulis thread terkait kekerasan seksual dan pemerasan di Bandara Soetta itu membuat laporan resmi.

“Penyidik ​​di Bareskrim Bandara Soetta masih dalam tahap penyidikan, setidaknya untuk permulaan kami minta kepada pemilik rekening agar bisa membuat laporan resmi,” kata Alex, dikutip dari Kompas.com.

Yang pasti, Alex akan melakukan pengecekan CCTV terkait aksi pelecehan seksual tersebut.

Facebook Comments