HEADLINE: Hadapi COVID-19 dengan Social Distancing dan Karantina Mandiri, Ampuh?

1
475
Hadapi COVID-19 dengan Social Distancing dan Karantina Mandiri, Ampuh?
Hadapi COVID-19 dengan Social Distancing dan Karantina Mandiri, Ampuh?

Jumlah pasien yang telah dikonfirmasi positif untuk Virus Corona baru (COVID-19) di Indonesia terus bertambah setiap hari. Hasil pencarian yang dilakukan oleh Pemerintah hingga Senin (16/3), menemukan 17 kasus baru COVID-19 sehingga total jumlah pasien yang positif terinfeksi virus yang menyerang pernafasan adalah 134. Ovopoker

Salah satu dari 134 pasien COVID-19 yang dikonfirmasi adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Pejabat negara dikonfirmasi positif Corona, Minggu (15/3). Saat ini, Budi Karya sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto.

Menanggapi meningkatnya pasien positif Corona, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendesak semua orang Indonesia untuk tetap tenang, tidak rumit dan tetap produktif dalam meningkatkan kesadaran akan Virus Corona (COVID-19). Dia juga meminta masyarakat untuk menerapkan interaksi jarak sosial demi transfer Virus Corona baru. Situs Betting Terpercaya

“Saat ini yang penting adalah jarak sosial, jarak yang harus ditempuh. Kita perlu belajar dari rumah, belajar dan beribadah di rumah,” katanya saat rapat media di Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Jokowi mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah bersiaga dan memberikan pedoman sebagaimana diatur dalam UU 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Situs IDN Poker Terbaru 2020

“Pemerintah telah meningkatkan layanan pengujian infeksi COVID-19 dengan memanfaatkan kemampuan rumah sakit bekerja sama dengan rumah sakit swasta dan lembaga penelitian yang didukung oleh Kementerian Kesehatan.”

Pemerintah juga telah memastikan kebutuhan masyarakat yang memadai. “Menteri Keuangan juga telah menerbitkan rencana anggaran untuk semua Kementerian dan Lembaga.”

Untuk melibatkan implikasi bagi perekonomian, Jokowi mengatakan, langkah antisipatif telah diambil, “Para menteri bekerja penuh waktu seperti biasa. Para menteri kebanyakan bekerja secara online untuk mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan ekonomi.”

“Rakyat Indonesia tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dan meningkatkan kesadaran COVID-19 ini kita menghambat dan berhenti. Dengan kondisi ini, kita bisa bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah. Tolong bantu, bersatu, bekerja bersama. “Kami ingin gerakan komunitas sehingga COVID-19 dapat ditangani secara maksimal,” pungkasnya.

Jokowi Belum Menerapkan Lockdown

Image result for lockdown jakarta

Meskipun dia telah mengimbau masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah, Jokowi mengatakan dia tidak berpikir untuk mengunci kebijakan tersebut.

Dia juga memutuskan, kebijakan kuncian adalah kewenangan Pemerintah Pusat. Kebijakan ini tidak dapat diambil oleh pemerintah daerah.

“Saat ini tidak ada yang kami pikirkan tentang kebijakan penguncian,” Jokowi menekankan dalam pernyataan pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020).

Dia menambahkan, ada langkah-langkah lain selain mengunci menangkal penyebaran COVID-19. Ini dapat dilakukan dengan membandingkan kegiatan yang memutus rantai penyebaran virus.

“Yang penting adalah mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak, dan mengurangi kerumunan orang yang membawa pengurangan besar dalam COVID-19,” kata Jokowi.

Siap Menghadapi Puncak COVID-19

Jokowi juga berhasil mempersiapkan periode puncak penyebaran Virus Corona Covid-19. Jokowi menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan banyak rumah sakit.

“Saya pikir saya telah mengatakan dari minggu lalu bahwa ada 132 rumah sakit pemerintah ditambah rumah sakit dari TNI, ditambah 65 rumah sakit dari Kepolisian Nasional, ditambah rumah sakit dari BUMN ini masih dihitung lagi,” kata Jokowi di Istana Presiden di Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020).

Selain itu, lanjut Jokowi, meminta semua rumah sakit yang disediakan untuk meminta pasien virus Corona Covid-19 tidak cukup, juga perlu dilibatkan oleh rumah sakit swasta.

Semuanya, katanya, akan digunakan dalam kerangka penanganan Virus Corona COVID-19.

Jokowi menjelaskan, pemerintah telah menghitung penyebaran virus Corona COVID-19 yang akan diterbitkan untuk 60-90 hari ke depan.

“Kami sudah menghitung tentang puncaknya. Saya telah meminta Menteri Ekonomi, Menteri Perdagangan, Bulog, untuk dapat membeli bahan makanan khusus yang benar-benar tersedia dan siap,” jelas Jokowi.

“Sesuai dengan Bulog, apakah itu terdiri dari gas, bawang putih, gula, semuanya sudah disiapkan dan saya sudah memesannya 2 minggu lalu,” pungkasnya.

Facebook Comments

1 COMMENT

Comments are closed.