Pemerintah bisa menarik dana Rp 2,4 juta dari BLT UMKM jika pemerintah tidak segera melakukan proses verifikasi selama 3 bulan setelah dinyatakan sebagai penerima Banpres Produktif. Cek Disini Link Alternatif Bagong4d
Banpres Produktif atau BLT UMKM Rp. 2,4 juta masih terbuka untuk pendaftaran.
Ada juga pelaku usaha mikro yang dinyatakan diterima dan telah menerima uang BLT UMKM.
BLT UMKM Rp 2,4 juta (//www.depkop.go.id/)
Baca juga: Perhatikan Hal Ini Agar Pengajuan BLT UMKM Rp. 2,4 juta tidak ditolak, berikut penjelasan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) telah menyalurkan Bantuan Presiden Produktif (Banpres) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta kepada pengusaha mikro yang terkena pandemi.
Bantuan ini juga telah diperpanjang hingga Desember 2020 dengan tambahan 3 juta pelaku UMKM.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan, dalam prosesnya, hingga saat ini sudah banyak pelaku UMKM yang dinyatakan ditolak karena data yang dimasukkan tidak valid saat pendataan.
Sehingga, jika data dinyatakan tidak valid, UMKM gagal mendapatkan bantuan.
“Ada sekitar 8 juta data yang ditolak dan harus ditolak karena datanya tidak valid, padahal dari jumlah tersebut sebanyak 30 persen data yang benar-benar bisa diperbaiki, asal daerah atau kabupaten / kota. kepala bisa langsung perbaiki. cepat, ”ujarnya saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, alasan data dinyatakan tidak valid karena ada beberapa titik yang dikosongkan saat pengisian data, seperti alamat tempat tinggal, status pekerjaan, dan kesalahan penulisan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Oleh karena itu, lanjutnya, Hanung meminta seluruh dinas daerah yang menyelenggarakan program ini segera meningkatkan data pelaku UMKM secara cepat. Dengan begitu, para pebisnis bisa mendapatkan bantuan dengan cepat.
Selain itu, Hanung juga meminta kepada seluruh pelaku usaha mikro yang telah ditetapkan penerima BLT agar segera datang ke bank yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi dan pencairan dana.
Pasalnya, jika dalam waktu 3 bulan setelah dana diberikan ke bank dan tidak ada verifikasi atau pencairan, maka dana akan ditarik dan dikembalikan kepada pemerintah. Cek Disini Link alternatif Prabutoto
“Kalau mereka (pengusaha mikro) dapat BLT pasti akan diberitahukan melalui SMS untuk disuruh ke bank agar konfirmasi dan sebagainya. Nah kalau selama 3 bulan tidak ada konfirmasi sama sekali, BLT akan ditarik dengan sektor perbankan, kembali ke pemerintah, ”ujarnya.
Tak Bisa BLT UMKM, Ini Tips Kembangkan Bisnis Melalui Tren
Lalu bagaimana dengan pelaku usaha mikro yang tidak mendapatkan BLT UMKM?
Berdasarkan catatan Asosiasi UMKM, terdapat 30 juta usaha mikro, kecil dan menengah yang tumbang saat pandemi Covid-19. Bantuan bersubsidi dari pemerintah juga menjadi harapan bagi UMKM yang ingin bertahan hidup.
Namun bagi pendiri Perencana Pikiran Kecil Ola Harika, sebagai pelaku UMKM, dirinya belum mengandalkan bantuan bersubsidi dari pemerintah. Terutama bantuan presiden (Banpres) atau bantuan langsung tunai UMKM (BLT).
Ola juga berbagi pengalaman dan tips agar pelaku UMKM bisa bertahan di tengah pandemi, dengan aktif mengamati tren yang sedang berkembang di negara lain dari media sosial.
“Kalau saya lihat lebih tren. Bisnis yang saya jalankan dilihat dulu, akan tren atau laku. Saya seorang dekorator acara atau dekorator pesta mencari inspirasi dari luar,” ujarnya dalam webinar virtual 1001 Cara UMKM Menjadi Juara, Senin (26/10/2020).
“Jadi kalau saya pribadi, isi mata saya mungkin dengan Pinterest atau Instagram dan saya mengikuti tren di luar negeri,” lanjut Ola.
Menurut Ola, pelaku UMKM harus mencari tren berbeda yang tidak ada atau berkembang di Indonesia.
“Kalau bisa kita cari yang beda, yang orangnya belum ada. Jadi kalau biasa jual kue, jual kopi itu banyak persaingannya. Kalau bisa keluar dari kotak. Dibuat akhirnya saya lakukan, “dia berkata.
Alasan dia memilih tren yang sedang berkembang di luar negeri adalah untuk meminimalisir persaingan bisnis. Pasalnya, seperti bisnis yang menjual minuman kopi, makanan menurutnya menjamur di Indonesia.
Saat wabah Covid-19 merebak, masyarakat masih melirik bisnis dekorasi pesta untuknya. Padahal kapasitas menggelar pesta terbatas pada anggota keluarga.
“Saat terjadi pandemi, saya juga membuat pesta yang belum pernah dibuat orang seperti pesta di rumah, latar belakang kecil. Benar-benar laku. Saat pandemi, kami tidak bisa bertemu orang untuk berpesta, kami bikin di rumah saja tanpa ada tamu tapi hanya anggota. keluarga inti yang akan difoto, “katanya.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan BLT untuk UMKM sebesar Rp. 2,4 juta. Tolong