Sebuah video yang memperlihatkan kerumunan yang memprotes di Mumbai, India, sedang diedarkan di media sosial. Insiden itu mengganggu banyak orang karena kelompok massa itu melanggar peraturan jarak fisik, mengingat India masih terkunci dan sekarang telah melaporkan lebih dari 12 ribu kasus positif Covid-19. Situs Poker idn Terbaru 2020
Ketika kuncian # COVID19 berubah menjadi kekerasan.
Polisi dengan tongkat memungut ratusan migran yang menganggur di #India setelah mereka berdesakan di stasiun kereta #Mumbai menuntut kereta khusus untuk membawa mereka pulang ke desa mereka Agen Judi Resmi
Kejadian ini terjadi pada Selasa (14/4) kemarin, tepatnya di depan stasiun kereta Bandra, Mumbai. Sekitar pukul empat sore waktu setempat, ribuan orang tiba-tiba keluar dari desa untuk mendekati stasiun. Mereka ternyata adalah pekerja migran yang menuntut agar mereka dikembalikan ke desa masing-masing. Mereka kehabisan uang untuk membayar sewa rumah karena mereka diberhentikan dari tempat kerja sejak penguncian dimulai pada 25 Maret.
Awalnya, polisi tidak tahu apa yang membuat pekerja migran berduyun-duyun ke stasiun. Ternyata pekerja migran menerima berita bahwa layanan transportasi kereta api akan kembali beroperasi pada 15 April. Akibatnya, ada bentrokan antara pihak berwenang dan pekerja migran ketika kerumunan dipaksa untuk bubar. Bandar Ceme Online Terbaik dan Terpercaya
Perlu dicatat bahwa layanan transportasi kereta api di India telah dihapuskan selama penutupan, untuk mencegah orang-orang dari daerah perkotaan kembali ke rumah dan membawa virus ke desa mereka.
Tapi apa yang sebenarnya menyebabkan acara itu?
Setelah diselidiki, berita itu bohong palsu tentang layanan kereta api yang disebarkan oleh seorang aktivis bernama Vinay Dubey. Polisi mencurigai bahwa dia telah memposting berita bohong di akun Facebook pribadinya yang memiliki lebih dari 200 ribu pengikut.
Pekerja migran dihimbau untuk berkumpul di depan stasiun, berharap menunggu untuk dapat kembali ke desa masing-masing. Sekarang polisi menahan Vinay untuk diinterogasi lebih lanjut.
Sebelumnya pada hari yang sama (14/4), PM Narenda Modi mengumumkan bahwa penguncian, yang seharusnya berakhir pada tengah malam, telah diperpanjang hingga 3 Mei.