
Belum lama ini, aktor kondang Arie Untung menceritakan pengalamannya saat berziarah ke makam Syekh Ali Jaber yang terletak di kompleks makam Daarul Quran di Cipondoh, Tangerang. Saat itu ia mengaku menemukan hal unik di sana. Link alternatif Perkasa Jitu 2021
Hal tersebut terlihat pada unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, ia tampak sedang sholat tepat di hari kelahiran almarhum.
Pada potret yang dibagikan, tampak suami Fenita tak sendiri.
Arie bahkan ditemani anak Syekh Ali Jaber, Hasan Ali Jaber, dan Ustaz Iskandar.

“Qadarullah. Kemarin dengan @hasajaber @sikh_muhammad_jaber @ syekh.alijaber.
Ustaz Ahmad Jameel dan ustadz Iskandar, asisten almarhum, berziarah ke Daqu tempat makam @ syekh.alijaber, “tulis Arie Untung di Instagram-nya.
Pada 3 Februari, rombongan Arie Untung berdoa di hari kelahiran ulama karismatik itu.
“Di tanggal yang sama, usianya 45 tahun, tapi Allah sudah memanggilnya lebih dulu,” lanjutnya.
Usai shalat dengan khusyuk, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini kemudian membahas kejadian unik saat berada di makam Syekh Ali Jaber.
Dia sendiri mengungkapkan begitu banyak peristiwa unik yang dia lihat dengan matanya sendiri.
Arie Untung menjelaskan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang berziarah ke makam ulama ternama tersebut.
“Banyak hal unik terjadi di sana. Link alternatif Ngamen Jitu 2021
Ternyata masih banyak yang datang untuk membaca yassin, sembahyang di sekitar kuburannya, ”kata Arie Untung.
Bahkan Arie mengatakan, dirinya bertemu dengan seseorang yang pernah dibantu Syekh Ali Jaber.
Arie mengungkapkan, orang tersebut sebelumnya telah merenovasi rumahnya oleh almarhum Syekh Ali Jaber.

“Bahkan ada keluarga miskin yang berdoa.
Almarhumah direnovasi (saat itu) meski sama sekali tidak mengenalnya, ”jelas Arie Untung. Link alternatif ngamen togel 2021
“Hanya dari mendengar laporan tentang tempat tinggal yang rusak.
Padahal tempat tinggal almarhum masih dikontrak, ”imbuhnya.
Setelah mengetahui hal-hal unik tersebut.
Kemudian, Arie Untung langsung berfikir apakah ia dapat melakukan sesuatu yang baik agar banyak orang yang mengingatnya ketika ia meninggal.
“Apa masalahnya sekarang, saya yang masih hidup punya manfaat apa untuk orang lain?
Itu membuat kediaman terakhir saya didatangi orang untuk mendoakan nasib saya di dunia barzah nanti, ”ujarnya.
Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber meninggal pada Kamis (14/1/2021) pagi, di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta pukul 09.00 WIB.
Dia sebelumnya diketahui telah menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelum meninggal, Ali Jaber dinyatakan negatif Covid-19.
Penyakit paru-paru diidentifikasi sebagai penyebab kematian.
Ia dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang.
Sheikh Ali Jaber menghafal Alquran pada usia 11 tahun
Syekh Ali Jaber lahir dan besar di Madinah.

Ia menyelesaikan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada tahun 1989 kemudian melanjutkan studinya di Tsanawiyah (lulus 1992) dan Aliyah (1995).
Anak pertama dari 12 bersaudara ini sudah menghafal Alquran sejak kecil.
Pada usia sebelas tahun, dia telah menghafal 30 juz Alquran.
Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” yang diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun ia telah menjadi imam di sejumlah masjid di Madinah.
Lanjutkan perjuangan ayahmu sebagai pengkhotbah
Ayah dari Syekh Ali Jaber ini dikenal sangat ketat dalam mendidik agama anak-anaknya.
Ia ingin Ali Jaber melanjutkan perjuangannya menyebarkan Islam sebagai anak pertama.
Meski pada awalnya yang ia jalani adalah keinginan ayahnya, lama-kelamaan ia menyadarinya sebagai kebutuhannya sendiri.
Ali Jaber kemudian memperdalam ilmu agama dari berbagai guru.
Di antara ustadznya adalah Ketua Majelis Tahfidz Masjid Nabawi, Syekh Muhammad Ramadhan, Ketua Pengurus Makam Nabi, Syekh Said Adam, dan Ulama Ahli Alquran di Madinah, Syekh Abdurrahman Kholil.

Mengabar ke Indonesia
Pada 2008, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfidz Al-Quran di masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.
Dia juga seorang pendeta dan pengkhotbah.
Di Lombok itulah Ali Jaber bertemu dengan istrinya, Umm Nadia, yang merupakan wanita asli Lombok.
Selanjutnya, Ali Jaber menjabat sebagai imam shalat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya yang sangat detil, disertai ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Akhirnya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2012 atas kesungguhannya berdakwah.
Jadi pengkhotbah terkenal
Sejak pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 2008, dakwah Syekh Ali Jaber mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.
Nama Syekh Ali Jaber semakin dikenal luas setelah menjadi juri di Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku saya di TvOne.
Selain Damai Indonesiaku dan Hafizh Indonesia, ia juga mengikuti berbagai program dakwah seperti Kesenangan Sedekah Cahaya dari Madinah, Kurma (kuliah Ramadhan), dan Kultum bersama Syekh Ali Jaber.